Tips seputar Panel ATS/AMF

Panel AMF ( Automatic Mains Failure ) adalah panel yang biasanya digunakan untuk merujuk pada sistem otomatisasi dalam keadaan dimana sumber daya utama / PLN dalam keadaan tidak berfungsi / padam, maka panel AMF secara otomatis menginstruksikan sumber daya cadangan (genset) untuk mulai bekerja untuk menggantikan sumber daya utama / PLN.

Penggunaan AMF didukung oleh ATS (Automatic Tranfer Switch) yang akan memindahkan beban secara otomatis dari sumber daya utama (PLN) yang telah padam ke sumber daya cadangan (genset)

Meskipun panel ATS-AMF dirancang untuk bekerja secara otomatis tanpa bantuan operator, bukan berarti bisa ditinggalkan tanpa peduli sama sekali. sering terjadi persepsi yang salah, karena dianggap akan bekerja secara otomatis, pemeliharaannya diabaikan begitu saja. Pengabaian perawatan dapat mengakibatkan kegagalan sistem.

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk sistem otomatisasi agar dapat bekerja dengan baik,diantaranya :

  1. Pemasangan panel dalam ruangan yang bersih dan tidak lembab / basah dan tidak terkena hujan (jika memang tidak terhindari, harus menggunakan panel yang memiliki spesifikasi dapat untuk penggunaan outdoor).
  2. Hindari menginstal panel di tempat yang menimbulkan getaran. Getaran dapat mengakibatkan relay copot (Jika ATS/AMF dengan sistem relay) ataupun copotnya solderan pada modul (dalam jangka waktu panjang), jika tidak terhindarkan hendaknya dibuat peredam getaran.
  3. Kabel kontrol harus terlindungi dari gangguan tikus dan binatang lainnya, tutup semua lubang sehingga hewan tidak dapat masuk.
  4. Selalu periksa kondisi sistem pengisian baterai.
  5. Wajib untuk melakukan Pemeriksaan level air accu secara berkala
  6. Tegangan baterai/accu harus dipertahankan >12.5 VDC pada sistem generator dengan baterai 12 VDC, dan >27 VDC pada sistem 24V, dan pastikan kabel baterai/accu terpasang ke dengan kencang untuk menghindari terjadinya percikan api. jika kurang dari tegangan tersebut, maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan start.
  7. Periksa kondisi air radiator.
  8. Periksa juga kondisi pipa / selang bahan bakar dan sistem pemipaan bahan bakar secara keseluruhan, dapat juga terjadi (karena jarang digunakan) masuk angin palsu pada sistem input bahan bakar — dari tangki menuju injection pump– dipastikan akan terjadi gagal start dalam hal ini.
  9. Periksa kondisi filter solar, sebaiknya dilengkapi dengan pemisah air untuk memisahkan kandungan air di dalam bahan bakar agar tidak masuk kedalam sistem pembakaran.
  10. Periksa juga kondisi filter oli dan juga kondisi oli.
  11. Periksa kondisi kabel pada generator, hindari kabel bersentuhan dengan sudut panas dan tajam. berikan pengaman agar kabel tidak rusak.
  12. Pastikan genset dalam keadaan baik, pada beberapa panel AMF sistem ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemanasan otomatis, jika tidak dilengkapi dengan sistem pemanasan, dapat dilakukan pemanasan 1 minggu 1x selama 15 menit tanpa beban. jika ingin diberikan beban juga tidak masalah, dengan mematikan sumber daya utama (PLN) selama 15-30 menit.

Dengan memperhatikan hal diatas, kegagalan sistem otomatisasi dalam panel AMF akan mendekati angka nol (99,9% uptime). Panel ATS/AMF terdiri dari beberapa bagian utama meliputi :

  • Perubahan sistem yang berfungsi sebagai switch, bisa berupa MCCB, kontaktor ataupun solenoid (misalnya merk: takada, kyritsu, korps)
  • Metering yang berfungsi sebagai indikator.
  • batere charger untuk mempertahankan tegangan batere
  • Modul pengendali yang berfungsi sebagai menhidupkan dan mematikan genset (dapat berupa relay ataupun modul elektronik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *