mesin mengayun?

mesin saya terdengar mengayun, mengapa hal ini terjadi?

  1. pasokan bahan bakar terganggu: dapat terjadi solar hampir habis, saluran bahan bakar terganggu (ada kebocoran, sehingga masuk angin), dapat juga terjadi filter solar mengalami kebuntuan. Kejadian ini berpengaruh dengan naik turunnya frekuensi.
  2. terjadi kebuntuan pada filter udara. Kejadian ini berpengaruh dengan naik turunnya frekuensi.
  3. beban lebih besar dari kapasitas genset, kejadian ini berpengaruh dengan turunnya frekuensi genset < 49Hz.
  4. beban berubah-ubah dengan cepat sehingga govenor mesin melakukan penyesuaian agar tetap terjaga pada RPM kerja (bisa 500RPM, 750RPM, 1500RPM, 1800RPM, 3000RPM, tergantung sistem pada mesin tersebut). Umumnya hal ini normal terjadi pada saat beban fluktuatif, frekuensi genset biasanya terjaga di sekitar 50Hz

jika terjadi permasalahan lebih lanjut, dapat menghubungi kamiĀ 08118162208

nb: mesin mengayun, slogan tehniknya ‘hunting’

tips membeli genset bekas/rekondisi

Berikut ini adalah informasi tips dalam membeli sebuah genset Rekondisi. Berikut beberapa hal yang harus anda lakukan atau perhatikan sebelum anda memutuskan untuk membeli genset bekas:

Genset harus ber-merk untuk kemudahan sparepartnya. Genset Rekondisi yang kami jual seperti isuzu, Nissan dan Mitsubisi, sparepartnya kompatibel dengan mesin mobil sehingga untuk sparepart tidak ada masalah.

Genset dalam kondisi layak running seperti tidak terjadi kebocoran oli, tekanan oli yang normal, mesin tidak panas, keadaan atau tampilan genset terlihat layak

Genset harus di test terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuannya, lazimnya genset akan dites dengan beban 80%, jika masih mampu mengangkat sampai 80% dari kapasitasnya, maka dipastikan genset tersebut dalam keadaan prima.

Pastikan anda membeli dari perusahaan yang memiliki layanan purna jual yang baik.

Pastikan adanya garansi terhadap genset rekondisi yang akan kita beli (nb: kami memberikan garansi 500 Jam ataupun 3-6 bulan, bahkan dapat diberikan garansi selama 1 tahun –tergantung negosiasi– )

genset tidak keluar tegangan

Genset saya tidak keluar tegangan, apa yang harus saya cek?

  1. cek apakah anda sudah menaikan breaker pada genset.
  2. Lakukan pengukuran pada keluaran breaker (di terminal outgoing) antar phase harus sekitar 380-400 volt (R-S), (R-T), (S-T) ataupun 220-240volt antara phase ke netral (R-N) (S-N) (T-N); pada generator 1 phase harus sekitar 220volt
  3. Jika breaker sudah dinaikan, tetapi tidak keluar listrik ada kemungkinan bahwa kabel power genset dalam keadaan short (terhubung langsung) nb: short yang terjadi sebelum genset menyala tidak membuat generator rusak (kecuali genset kecil yang menggunakan avr model kiprox/inverter atau sebangsanya dimana input generator frekuensi tinggi, tegangan rendah diubah menjadi 220, 50hz — umumnya pada genset kecil, dijamin langsung KO), tetapi bila terjadi saat genset menyala dapat mengakibatkan kerusakan fatal.
  4. Jika tidak terjadi short, dapat juga ada permasalahan pada AVR, jika teknisi yang berkompeten sudah melakukan pemeriksaan pada AVR tetapi tetap bermasalah, dapat juga terjadi masalah pada rotating diode di exciter. Lakukan penggantian diode.
  5. Jika setelah diganti diode tetap bermasalah, bisa terjadi gulungan exciter bermasalah (bisa di rotor ataupun stator) bisa juga gulungan ‘main rotor’ bermasalah, bisa juga gulungan ‘main stator’ bermasalah.

Silahkan hubungi kami untuk troubleshooting lebih lanjut: 08129246733, 021-70700888

Panel Pompa Solar

Baru-baru ini kami melakukan pengiriman 10 panel pompa solar sesuai dengan permintaan customer. Panel pompa ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan pompa secara automatis.

Apabila anda membutuhkan panel pompa solar yang sama silahkan menghubungi kami.

Tips seputar Panel ATS/AMF

Panel AMF ( Automatic Mains Failure ) adalah panel yang biasanya digunakan untuk merujuk pada sistem otomatisasi dalam keadaan dimana sumber daya utama / PLN dalam keadaan tidak berfungsi / padam, maka panel AMF secara otomatis menginstruksikan sumber daya cadangan (genset) untuk mulai bekerja untuk menggantikan sumber daya utama / PLN.

Penggunaan AMF didukung oleh ATS (Automatic Tranfer Switch) yang akan memindahkan beban secara otomatis dari sumber daya utama (PLN) yang telah padam ke sumber daya cadangan (genset)

Meskipun panel ATS-AMF dirancang untuk bekerja secara otomatis tanpa bantuan operator, bukan berarti bisa ditinggalkan tanpa peduli sama sekali. sering terjadi persepsi yang salah, karena dianggap akan bekerja secara otomatis, pemeliharaannya diabaikan begitu saja. Pengabaian perawatan dapat mengakibatkan kegagalan sistem.

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk sistem otomatisasi agar dapat bekerja dengan baik,diantaranya :

  1. Pemasangan panel dalam ruangan yang bersih dan tidak lembab / basah dan tidak terkena hujan (jika memang tidak terhindari, harus menggunakan panel yang memiliki spesifikasi dapat untuk penggunaan outdoor).
  2. Hindari menginstal panel di tempat yang menimbulkan getaran. Getaran dapat mengakibatkan relay copot (Jika ATS/AMF dengan sistem relay) ataupun copotnya solderan pada modul (dalam jangka waktu panjang), jika tidak terhindarkan hendaknya dibuat peredam getaran.
  3. Kabel kontrol harus terlindungi dari gangguan tikus dan binatang lainnya, tutup semua lubang sehingga hewan tidak dapat masuk.
  4. Selalu periksa kondisi sistem pengisian baterai.
  5. Wajib untuk melakukan Pemeriksaan level air accu secara berkala
  6. Tegangan baterai/accu harus dipertahankan >12.5 VDC pada sistem generator dengan baterai 12 VDC, dan >27 VDC pada sistem 24V, dan pastikan kabel baterai/accu terpasang ke dengan kencang untuk menghindari terjadinya percikan api. jika kurang dari tegangan tersebut, maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan start.
  7. Periksa kondisi air radiator.
  8. Periksa juga kondisi pipa / selang bahan bakar dan sistem pemipaan bahan bakar secara keseluruhan, dapat juga terjadi (karena jarang digunakan) masuk angin palsu pada sistem input bahan bakar — dari tangki menuju injection pump– dipastikan akan terjadi gagal start dalam hal ini.
  9. Periksa kondisi filter solar, sebaiknya dilengkapi dengan pemisah air untuk memisahkan kandungan air di dalam bahan bakar agar tidak masuk kedalam sistem pembakaran.
  10. Periksa juga kondisi filter oli dan juga kondisi oli.
  11. Periksa kondisi kabel pada generator, hindari kabel bersentuhan dengan sudut panas dan tajam. berikan pengaman agar kabel tidak rusak.
  12. Pastikan genset dalam keadaan baik, pada beberapa panel AMF sistem ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemanasan otomatis, jika tidak dilengkapi dengan sistem pemanasan, dapat dilakukan pemanasan 1 minggu 1x selama 15 menit tanpa beban. jika ingin diberikan beban juga tidak masalah, dengan mematikan sumber daya utama (PLN) selama 15-30 menit.

Dengan memperhatikan hal diatas, kegagalan sistem otomatisasi dalam panel AMF akan mendekati angka nol (99,9% uptime). Panel ATS/AMF terdiri dari beberapa bagian utama meliputi :

  • Perubahan sistem yang berfungsi sebagai switch, bisa berupa MCCB, kontaktor ataupun solenoid (misalnya merk: takada, kyritsu, korps)
  • Metering yang berfungsi sebagai indikator.
  • batere charger untuk mempertahankan tegangan batere
  • Modul pengendali yang berfungsi sebagai menhidupkan dan mematikan genset (dapat berupa relay ataupun modul elektronik)

Tips Memilih Genset

Seringkali kita harus mengalami gangguan listrik atau mati lampu yang mengganggu aktivitas di dalam rumah ataupun di kantor. Untuk itulah kehadiran sebuah genset diperlukan sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas yang sedang kita lakukan.

Namun memilih sebuah genset yang sesuai dengan kebutuhan bukan sebuah hal yang mudah, apalagi untuk Anda yang baru pertama kali ini memikirkan pentingnya sebuah genset.

Faktor paling penting ketika memilih genset yang sesuai untuk kebutuhan di tempat Anda yaitu pilihlah yang paling sesuai dengan listrik PLN yang digunakan. Setelah itu, tentukanlah apakah genset itu akan menyuplai semua kebutuhan daya listrik atau hanya sebagian saja. Jika hanya sebagian saja, ada baiknya Anda menentukan berapa persen suplai yang Anda perlukan.

Untuk genset dengan daya kecil umumnya power faktornya 1, sehingga 1KVA = 1000 watt. Pada genset ukuran diatas 10 KVA umumnya power faktornya 0.8, sehingga 1 KVA = 800 watt (keterangan mengenai power faktor, bisa dilihat pada generator/genset tersebut) ini juga dikenal dengan cos-phi. Namun demikian, untuk menjaga agar mesin tetap awet, paling tidak genset harus digunakan 80% dari kapasitas maksimalnya.

Contohnya jika daya listrik di kediaman Anda adalah 4.400 watt dan Anda menginginkan sebuah genset untuk menyuplai semua kebutuhan daya itu, maka carilah sebuah genset dengan daya yang besarnya lebih dari 4.400 watt. yaitu sebesar 5.500 watt; karena genset kecil umumnya power faktornya 1, maka dapat menggunakan genset yang ukurannya 5,5KVA — namun demikian bila gensetnya memiliki power faktor 0.8, maka harus menggunakan genset berukururan 6,8KVA (dibulatkan 7 KVA), kurang-kurang sedikit sih tidak apa-apa.

Kehadiran sebuah genset di rumah Anda memang bukanlah kebutuhan primer (tapi kalau di kantor pasti penting!), namun setidaknya dengan menyediakan sebuah genset tentu akan mempermudah Anda tetap beraktivitas meskipun listrik dari PLN sedang mengalami gangguan.